Pernah dengar tentang Human Metapneumovirus alias HMPV? Kalau belum, nggak usah khawatir, kamu nggak sendirian. Virus ini emang kurang populer dibanding “kakaknya” seperti flu atau COVID-19, tapi jangan salah, HMPV bisa jadi ancaman serius, apalagi di Indonesia yang terkenal dengan cuaca tropis dan sistem imun orang kita yang kadang suka “ngambek.”
Kenapa HMPV Jadi Perhatian di Indonesia
Nah, artikel ini bakal ngebahas tuntas soal HMPV, gimana penyebarannya, dampaknya, dan apa yang bisa kita lakukan biar nggak kena virus ini. Yuk, kita mulai!
HMPV (Human Metapneumovirus) adalah virus pernapasan yang pertama kali ditemukan pada tahun 2001 oleh peneliti dari Belanda. Virus ini masuk dalam keluarga paramyxovirus, yang juga termasuk virus penyebab penyakit seperti RSV (Respiratory Syncytial Virus) dan campak.
Siapa yang Rentan Terinfeksi HMPV
Semua orang bisa kena HMPV, tapi ada kelompok tertentu yang lebih rentan, yaitu:
- Bayi dan Anak-Anak
Sistem imun mereka masih berkembang, jadi lebih gampang terserang virus. - Lansia
Sistem imun yang mulai melemah bikin mereka lebih rentan terhadap komplikasi. - Orang dengan Penyakit Kronis
Misalnya, penderita asma, diabetes, atau penyakit jantung. - Imunokompromais
Orang dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Sama seperti virus pernapasan lainnya, HMPV menyebar lewat droplet alias tetesan kecil yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau bicara. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda, seperti meja atau gagang pintu, selama beberapa jam.
Jadi, kalau kamu nyentuh permukaan yang terkontaminasi dan nggak cuci tangan sebelum makan atau menyentuh wajah, risiko tertular HMPV jadi lebih besar. Kebiasaan simpel seperti mencuci tangan dan memakai masker bisa sangat membantu mencegah penyebaran virus ini.
Apakah Ada Pengobatan untuk HMPV
Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk HMPV. Pengobatan yang diberikan biasanya bersifat suportif, seperti:
- Obat Penurun Demam
Seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengatasi demam dan nyeri. - Obat untuk Gejala Pernapasan
Misalnya, inhaler atau nebulizer untuk meredakan sesak napas. - Cairan yang Cukup
Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
Kalau gejalanya berat, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan oksigen tambahan atau perawatan intensif.
HMPV dan COVID-19: Apa Bedanya
Banyak yang bingung dan mengira HMPV itu sama dengan COVID-19, padahal keduanya beda banget. COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, sedangkan HMPV adalah virus dari keluarga paramyxovirus.
Gejalanya memang mirip, tapi pengobatan dan penanganannya berbeda. Makanya, kalau kamu atau keluarga merasa sakit, penting banget untuk melakukan tes supaya tahu virus apa yang menyerang.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.